Hanya Hitungan Bulan Di Kelaten 28 Orang Mengidap HIV

Sebanyak 28 orang di Klaten, Jawa Tengah, terdeteksi mengidap HIV/AIDS selama Januari-Februari tahun ini. Jumlah tersebut berdasar pendataan yang dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klaten baru-baru ini.


Pegiat KPA Klaten Fauzi Rivai menyebutkan, 28 orang yang terdeteksi HIV/AIDS terdiri dari 19 laki-laki dan sembilan perempuan. "HIV ada 20 orang dan AIDS delapan orang. Kondisinya satu meninggal dunia dan 27 masih hidup. Yang meninggal dunia masih usia produktif, sekitar 20 tahun," ujarnya saat ditemui wartawan di Kantor KPA Klaten, Jumat (22/4/2016).

Salah satu perempuan pengidap HIV sedang mengandung janin dan berstatus ibu rumah tangga. Dia terdeteksi mengidap HIV saat melakukan voluntary conseling and testing (VCT). VCT dianjurkan bagi ibu-ibu sebagai screening test untuk mencegah penularan HIV/AIDS kepada anak.

"Dia ibu rumah tangga biasa, bukan PSK (pekerja seks komersial). Nanti penanganan kalau positif akan diikutkan program penanggulangan HIV/AIDS dari ibu ke anak. Segera minum obat ARV, ini enggak masalah (efek) ke janinnya. Karena untuk menyelamatkan supaya (virus) tidak masuk ke janin," jelasnya.

Selain rutin konsumsi obat ARV, ibu hamil pengidap HIV wajib mendapatkan pemeriksaan kesehatan berkala. Untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS, ibu hamil disarankan melakukan persalinan dengan operasi cesar. Pasalnya, operasi cesar meminimalisir terjadinya luka akibat gesekan antara bayi dengan jalan lahir ketika persalinan dilakukan normal.

"Gesekan ini bisa menimbulkan luka yang mengeluarkan darah. Nah, darah ini bisa mengenai bayi dan menularkan virus. Dengan cesar, risiko itu ada tapi kecil," ucapnya.

Fauzi berharap, kesadaran ibu-ibu mengikuti prosedur penanggulangan HIV/AIDS dapat mencegah terjadinya korban meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Kasus kematian ibu hamil karena HIV/AIDS sempat terjadi di Klaten beberapa tahun lalu. Hal itu disebabkan penanganan terlambat. Nyawa sang ibu beserta janinnya tidak tertolong.

"Dia dari luar daerah, ketika ke Klaten sudah parah. Kami tidak bisa mengejar penanganannya, dan akhirnya meninggal," kata dia.

Selain ibu hamil, ada satu balita usia dua tahun dan satu anak usia enam tahun yang terdeteksi mengidap HIV. Fauzi menyebut, balita dan anak-anak tersebut tertular dari orangtua mereka terutama saat proses persalinan. Penularan juga dapat terjadi ketika bayi menyusu pada ibu yang payudaranya lecet atau luka.

"Kami mengimbau ibu-ibu untuk ikut VCT demi mencegah penularan HIV/AIDS. Misalnya ketika mengalami gejala infeksi menular seksual (IMS) untuk segera tes VCT. Karena IMS salah satu pintu masuk HIV," katanya.

Ditambahkan, total kasus HIV/AIDS yang terdeteksi KPA Klaten sejak 2007 sebanyak 398 kasus (267 lelaki, 131 perempuan). Dari jumlah tersebut, 49 orang di antaranya meninggal dunia.

Sumber Dari SindoNews

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com